Senin, 16 Desember 2013

STANDAR HARGA DESAIN



1. Gambar IMB ( Denah lay-out, Tampak & Potongan )
2. Gambar Kerja Arsitektur, Plumbing & ME
3. Gambar Kerja Interior ( Denah Lay-out, Tampak, Potongan & Detail )
4. Gambar 3D Objek Interior & Eksterior ( File Sketch Up )
5. Gambar 3D Untuk Interior & Eksterior ( Per-view rendered 3ds-max with v-ray )

·         Harga jasa Gambar( Drafting ) Kerja :
* Item 1,itungan per lembar dari Rp. 100.000-150.000
* Untuk item 2 & 3 dari mulai Rp. 25.000 - 50.000 / M²
* Untuk Item 4 dari mulai Rp. 25.000 - 50.000 / M²
* Untuk Item 5 harga perview dari mulai Rp. 350.000 - 500.000

Keterangan : biasanya ada juga client yg meminta dibuatkan Modeling rumah. tanpa harus direndering, kita buat modelingnya lalu file aslinya kita kasih ke client. itu masuk ke item nomor 4. Gambar 3D Objek Interior & Eksterior ( File Sketch Up ) harga bisa bertambah tergantung kerumitan desainnya. makin rumit makin mahal harga sebuah desain.
- Catatan : Harga gambar tidak mengikat tergantung dengan kesulitan gambar yang akan di kerjakan nanti.
Harga di atas belum termasuk harga design awal / Ide Perencanaan. Untuk harga perencanaan di mulai dari :
* untuk item 1-3 mulai dari Rp 50.000 - 100.000
Keterangan :  jika desain atau ide dari client, maka harga tersebut mulai dari 25.000-50.000/m². tetapi jika ide awal/ide desain/ dari ide sang arsitek atau desain. maka harga dimulai dari Rp 50.000 - 100.000 /m²

Jasa Desain Arsitek dan Kontraktor

1.   Pengolahan Siteplan
      Pemahaman kondisi sekitar serta pembuatan layout jalan dan kavling
      Fee: Rp. 1.000 – 5.000 / m²

2.   Pembuatan Konsep dan Perencanaan Arsitektural
      Gambar Pra-rencana, pemilihan tema desain, studi fasade, dan perencanaan denah
      Fee: Rp. 50.000 – 100.000 / m²

3.   Pembuatan Rancangan Teknik Terinci
      Pembuatan Gambar Kerja sebagai acuan pengerjaan oleh tukang di lapangan
      Meliputi gambar2 rencana dan detail yang diperlukan dalam pembangunan
      Fee: Rp. 25.000 – 50.000 / m²

4.   Perhitungan Struktur
      Penentuan spesifikasi dan dimensi elemen struktur dari konstruksi rumah 1 dan 2 lantai
      Hitungan dan Gambar Struktur untuk melengkapi RAB
      Fee: Rp. 10.000 – 20.000 / m²

5.   Jasa Desain Interior
      Mewujudkan konsep dan ide-ide anda dengan menggunakan jasa desainer kami
      Pengolahan ruang yg efektif, fungsional dengan ide desain yg inovatif
      Fee: Rp. 100.000 – 150.000 / m²

6.   Biaya Pembuatan Perspektif Interior / Eksterior
      3Studio MAX image with V-ray rendering and material mapping (Photoreal)
      View ditentukan oleh klien
      Fee: Rp. 500.000 – 1.000.000 / View

7.   Jasa pembuatan maket presentasi kawasan
      Skala 1 : 100 Ukuran display ( 120 x 80 cm)
      Gambar arsitektur disediakan oleh klien
      Fee: Rp. 5.000.000 – 10.000.000 / View

8.   Biaya Pembuatan Marketing Support
      Meliputi Pembuatan Desain Brosur, Poster dan Iklan Media Cetak
      Fee: Rp. 1.000.000 – 3.000.000 / Paket

9.   Biaya Pembuatan RAB unit rumah
      Penentuan spesifikasi dan harga bangunan serta perkiraan harga pokok pembangunan
      Fee: Rp. 10.000 – 15.000 / m²

10.   Biaya Pembuatan Gambar IMB
      Gambar arsitek disediakan oleh owner
      Fee: Rp. 1.000 – 3.000 / m²

11. Jasa Soil Test ( Sondir )
      Soil test untuk rumah tinggal terdiri atas 2 titik dan 1 boring
      Fee: Rp. 10.000.000 – 25.000.000 / m²
12. Project Supervising
      Supervise the progress on field (2 days a week)
      Fee: Rp. 5.000.000 – 10.000.000 / bulan

13. Contractor
      Fee: 10% of Total Project Value

14. Cost & Fee / Borongan Tenaga
      Bahan material bangunan dari owner
      Fee: Rp. 500.000 – 1.500.000 / m²

15. Renovasi Bangunan / Borong Keteng
      Bahan material bangunan dari owner
      Fee: Tukang & Kenek : Rp. 75.000 – 100.000 / hari

16. Feng Shui Untuk Rumah Anda
      Menentukan arah hadap pintu masuk, posisi r. tidur, r. kerja, dapur berdasarkan
      tahun kelahiran ( Pa Kua & Lho Shu )
      Fee: Rp. 2.000.000 – 5.000.000 / rumah

Selasa, 25 Juni 2013

Gideon Tito Tabeel
ciri ciri mahasiswa desain interior
"Kamu gabungin jam makan sehari yang harusnya 3x jadi cuma 1x pas sarapan ajja"
'Kamu bisa hidup tanpa sinar matahari, tanpa berkomunikasi dengan orang-orang atau tanpa makan, tapi kamu bisa mati kalau printer atau plotter kamu mendadak rusak"
" Kamu minum tiga cangkir atau bahkan lebih kopi espresso dalam satu malam"
"Satu-satunya waktu tidur kamu adalah pas mata kuliah umum."
"Kamu tidur lebih dari 16 jam saat akhir pekan."
"Kamu expert banget kalo make photoshop, sketch up, 3ds max sama autocad, tapi kadang - kadang malah bodoh banget kalo harus pake microsoft excel"
"Kamu cuma ambil dua mata kuliah per hari, tapi kamu harus mempelajarinya sepanjang hari"
"Kamu sering banget bermimpi tentang maket proyek kamu"
"Kamu tahu semua tempat makan yang buka 24 jam di kota kamu."
"Kadang-kadang kamu ngabisin weekend kamu dengan bikin tugas."
"Kamu nggak menghiraukan kapan matahari terbit atau tenggelam."
"Rasanya kamu pengen bunuh kawan sekostan kamu karena dia bilang aduh, gue abis begadang nih belajar sampe jam 12. Najong banget ga sih ngomong kaya gitu di depan kamu yang nggak tidur berhari-hari?"
"Ketika nggak sengaja jari kamu luka, hal pertama yang kamu pikirin adalah apa kamu bisa nyelesaikan maket dengan tangan terluka seperti ini?"
" Kamu sering gagal kalo pacaran karena nggak ada satu pun orang yang mau menerima kamu atas semua yang kamu lakukan sehari-hari (pacar kalah populer dibanding denah, tampak, potongan, dll)"

Selasa, 11 Juni 2013

Selalu taruh di Bintang, 'Trush me, Iam an Interior Designer'

Well, akhirnya keturutan juga pengen punya blog.
Postingan pertama pengennya curhat. Trush Me, Iam an Interior Designer. Ya. Saya seorang desainer interior. Masih mahasiswa sebenernya, tapi percaya deh, suatu hari karya" saya pasti beredar di Indonesia bahkan di Internasional plus label nama 'Bagaskara Pangetu ID' (Red: Bagaskara Pangestu Interior Designer).
Ada yang pernah bilang impian" saya dari dulu selalu lebay. Terlalu percaya diri. Ada kalanya memang saya terlalu melambungkan mimpi sampai batas yang rasanya tidak mungkin saya gapai. Saya sengaja, dengan tujuan toh saya tetap harus menggapainya. Kalau tidak bisa meraih yang diatas sana, paling nggak saya bisa dapat 1 step dibawahnya... Seperti kata Ibuk..."selalu taruh mimpimu dibintang. Dan berusalah tanganmu untuk menggapai. Kalau memang tidak sampai, toh kamu bisa dapatkan bulan." (asumsi: bintang lebih jauh dari bulan). Kalimat itu yang selalu saya dengar sejak kecil... dan selalu saya terapkan, pada apapun juga.. yaa.. termasuk menaruh harapan pada Tom Cruise,,, kalo nggak kesampaian paling nggak bisa dapet Jang geun suk... -_- please!
Jujur, menjadi seorang desainer interior bukan cita-cita saya. Desainer Interior itu 'bulan' saya, 'bintang' saya adalah menjadi seorang dokter jiwa. Waktu kecil saya berasal dari 2 keluarga yang memiliki latar belakang yang berbeda. Ibu berasal dari keluarga terpandang di kampung halamannya magelang, jatuh cinta dengan Bapak yang berasal dari keluarga yang cenderung minus secara ekonomi jauh di pedalaman sukoharjo. Saya dibesarkan dengan cinta kasih mereka berdua, dengan kegigihan luar biasa dari Bapak untuk menghidupi kami bertiga waktu itu, dengan kenekatan luar biasa dari Bapak untuk bisa memberikan fasilitas yang layak untuk saya dan Ibu. Tujuan besar Bapak adalah menjadikan saya, putri pertamanya menjadi orang yang jauh lebih sukses dari beliau. Sementara itu cerminan Ibu 'sukses' berarti memiliki pekerjaan yang bagus yang kemudian diasumsikan dengan 'dokter'. Jadilah saya dididik dari kecil untuk bercita-cita menjadi seorang dokter. Nah, mengapa dokter jiwa? Karena dari kecil pula bakat saya dari kecil selalu mengarah ke seni. Dan entah bagaimana dulunya cara berfikir otak saya, yang jelas saya menganggap dokter yang 'nyeni' itu adalah dokter jiwa. Well, dokter jiwa selalu menjadi impian saya sejak itu.
Usut punya usut, Ibu terlahir dengan kepintaran diatas rata-rata teman-temannya, dan Bapak adalah orang yang luarbiasa nekat dan pekerja keras bahkan semenjak kecil. Tapi, ternyata kepintaran Ibu tidak sepenuhnya menurun ke otak saya, hanya kenekatan bapak yang mendarah daging di hidup saya.
Dengan kecerdasan sangat standar ini saya benar-benar menjadi orang yang nekat untuk tetap berusaha menjadi dokter. Saat SD saya mati-matian masuk SMP favorit di kampung saya. Saat SMP saya kembali berjuang lebih mati-matian untuk masuk SMA favorit. Saat SMA saya berjuang gila-gilaan sampai benar-benar hampir gila untuk bisa masuk jurusan IPA. Semua itu berhasil saya lakukan bukan tanpa halangan. Kapasitas otak saya yang tidak terlalu pintar, cemoohan teman-teman, tetangga bahkan kadang anggapan remeh keluarga besar saya benar-benar membuat semua perjuangan saya terasa full action. Tapi saya selalu mendapatkan 'bintang' saya sejauh itu. Sederhana mungkin bagi teman2 yang punya otak pintar, tapi suatu kebanggaan luarbiasa buat saya yang seperti ini.
Dari seluruh perjuangan saya dari SD, SMP sampai SMA, perjuangan meraih bintang utama sebagai 'dokter' yang paling cetar membahana badai adalah SMA kelas 3. Benar-benar peperangan yang menguras jiwa raga pikiran dan semuanya yang tersisa dari hidup saya. Setiap hari saya bangun pukul 3 pagi, bermunajat kepada Allah SWT, dilanjutkan belajar sampai pagi, lalu ke sekolah, pulang sekolah saya langsung berkendara menempuh 45 menit perjalanan ke kota untuk les di bimbingan belajar sampai malam jam 9. Selalu seperti itu setiap harinya... Koleksi soal SNMPTN, koleksi buku soal tebal berpuluh-puluh, PDKT sama temen2 yang pinter buat nanya soal ini itu, mengabaikan kehujanan tiap pulang les jam 9 malam. Saya lakukan dengan penuh semangat. Full action. demi 'bintang' saya menjadi seorang dokter.
Saya mendaftar 7 universitas dengan 13 program studi. 13 itu 9 kedokteran umum, 1 perawat internasional, 2 arsitektur, 1 desainer interior. Test berkali-kali, pusing berkali-kali, melihat hal-hal gila berkali-kali yang dilakukan teman2 (joki ujian, sistem percontekan luarbiasa, sistem sogok sana sogok sini), sampai akhirnya test terakhir kebetulan adalah test di ISI, desain interior. Dan itu adalah test paling menyenangkan didunia, saya merasa lenyap dari peredaran dan masuk ke dunia lain yang sangat nyaman. Saya dengan basic suka sekali menggambar dan suka sekali semua yg berbau seni, benar2 merasa berada ditempat yang seharusnya. Bagaikan puzzle yang menemukan pasangan.
Keluar dari ruang test saya benar2 senang. Sambil menunggu hasil dari semua test2 yang pernah saya jalani, saya sempat berdoa dengan sungguh2 supaya saya diterima di kedokteran di UNS bukan yang lain, tujuannya biar bisa 'ndobel' kuliah di ISI Solo.
Ternyata doa saya meleset. Saya tidak diterima di kedokteran umum manapun. Saya diterima di arsitek dan perawat internasional. Dengan rasa kecewa luar biasa saya down di titik itu. Rasanya semua berhenti berputar. Seminggu penuh saya memusuhi waktu. Sampai pada akhirnya saat saya mau mengambil jurusan perawat internasional disebuah perguruan tinggi swasta paling bergengsi se indonesia, saya mendapat kabar diterima di desain interior ISI. Dan entah bagaimana cara kerjanya, tiba-tiba saja kabar itu menjadi semacam stimulan anti depresi bagi tubuh saya. Well, banyak hal gila diluar nalar yang terjadi saat itu.
Rasa yakin itu tumbuh dan menjalar dengan pesat ke semua sistem syaraf di otak dan tubuh saya. Akan tetapi ternyata Orang tua saya tidak seyakin apa yang saya rasakan (bahkan sampai waktu ini). Mereka mengijinkan saya mengambil desain interior dengan catatan taun depan harus mencoba kedokteran lagi. Saya hanya tersenyum, setidaknya saya diperbolehkan.
Dari sanalah saya mulai lagi membuat 'bintang' baru yang kali ini bukan hanya diperuntukkan bagi saya tapi juga bagi kedua orangtua saya. Saya kali ini benar2 harus berjuang untuk mendapat restu dan membuktikan bahwa inilah jalan saya. Ini hidup saya. Saya membuktikanya dengan prestasi-prestasi saya yang harus selalu saya tunjukkan kepada mereka, orangtua tercinta saya bahkan semua orang yang semula menganggap jalan saya ini jalan yang salah. Saya hanya harus selalu membuktikan kepada mereka, bahwa saya bisa disini, ini dunia saya, ini 'bintang' saya. Mereka harus percaya, mereka harus bangga. Trush me, Iam an Interior Designer!

#ada yang pernah bilang ke saya. 'hidupmu tuh terlalu mengarah ke desainer interior'. Well, semoga postingan ini bisa menjawab pernyataanya, bahwa saya memang seorang desainer interior. Trush me, Iam an Interior Designer!